Saat aksi warga Canggah, Desa Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Blora, menutup jalan masuk ke sumur migas SGT-2 wilayah kerja PT Pertamina EP Asset 4. Foto: Wahono
Sempat Diportal Beton, Jalan Ke Sumur Migas SGT-2 Dibuka Warga
17 Apr 2018 17:45 WIB | OLEH: Wahono/wied
BLORA – Sempat ditutup warga dengan bis beton dan portal, kini akses jalan menuju lokasi ekplorasi minyak dan gas bumi (migas) Lapangan Trembul yang dikelola Pertamina-PT Sarana Gas Trembul (SGT), di Desa Trembul, Kecamatan Ngawen, Blora, Selasa (17/4), sudah kembali lancar.
Warga beraksi menutup akses jalan itu, menyusul rusaknya jembatan penghubung ke Dukuh Canggah, dan tidak kunjung diperbaiki oleh operator Lapangan Trembul PT Sarana Gas Trembul. “Sudah ada mediasi, intinya tuntutan warga dipenuhi, dan nantinya dibangun jembatan permanen,” jelas Humas PT Giken Sarana Singapura (GSS) Trembul, Guntur Prabowo Sekti.
Menurut Guntur, pelaksanaan pekerjaan jembatan menyesuaikan dengan planing keseluruhan kerja sama operasi (KSO) Pertamina-PT Sarana Gas Trembul, karena berkaitan dengan rencanan kerja dan biaya yang sudah disetujui.
Untuk merealisasi pembangunan jembatan permanen Sungai Canggah, akan mulai dilaksanakan pada pekan kedua Agustus 2018, sebagaimana rencana yang sudah disetujui KSO. “Sebelum dibangun jembatan permanen, akan dibuatkan jembatan darurat lebih dulu,” jelas Guntur Prabowo Sekti.
Dicabut Warga
Kesepakatan itu, berdasar mediasi warga Canggah dengan pihak KSO (manajemen PT SGT dan PT ABS) di balai desa Trembulrejo, Senin (16/4) malam. Hadir Wakapolres Kompol Indriyanto Dian Purnomo, Kapolsek Ngawen AKP Yulianto, Danramil Ngawen Kapten (CPL) Sumanto dan lainnya.
Sebelumnya, warga Canggah menutup akses jalan menuju Lapangan Migas Trembul dengan menanam bambu dan bis beton di tengah jalan, sebagai bentuk aksi protes atas rusaknya jembatan sungai Canggah.
Usai mediasi dengan kesepakatan dibangun jembatan permanen, warga akhirnya mencabut portal dan bis beton yang sebelumnya menghalangi (menutup) akses jalan menuju Lapangan SGT-2 dan SGT-1. “Sudah tidak ada masalah, sudah ada mediasi dan kesepakatan, warga sudah memcabut portal penutup jalan,” jelas Kapolres Blora AKBP Saptono melalui Kapolsek Ngawen AKP Yulianto.
Sebelumnya pada Minggu (30/7), beberapa warga (vendor lokal) Desa Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Blora, pernah menggelar aksi menutup dengan portal akses jalan menuju ke Lapangan Trembul (SGT-2) terkait pembagian pekerjaan serta tunggakan pembayaran material pasir/batu.
Saat pertemuan (mediasi) dengan warga Trembulrejo yang dihadiri Bupati Blora H. Djoko Nugroho, manajemen PT Indo Petro Nusantara bersedia menampung vendor (subkontraktor) lokal, dan warga sekitar sumur SGT-2 untuk dipekerjakan.
Setelah tuntutan warga diakomodir dalam forum mediasi, portal menuju Lapangan SGT-2 dicabut oleh warga, dan akses jalan ke lapangan lama eks sumur Koloni Belanda yang diprediksi masih menyimpan sekitar 40,1 juta barel minyak, kembali lancar.