Kendaraan berat bertonase puluhan ton seperti ini harus lewat dalam kota, sebab Blora belum memiliki jalan lingkar. Wahono
Jalan Padat Truk Berat, Dijadikan Satu Arah
11 Sep 2017 14:05 WIB | OLEH: Wahono/wied
BLORA – Setelah fokus penataan kota, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora baru akan memikirkan jalan lingkar, fasilitas infrastruktur jalan yang dinilai mendesak, dan solusi mengurangi beban berat lalu lintas di dalam kota yang kian padat.
“Pemkab sudah berpikir soal jalan lingkar, karena beban lalu lintas dalam kota makin berat, dan padat,” tandas Bupati H Djoko Nugroho di ruang Perpustakaan Sekta setempat, Senin (11/9).
Diakuinya, Kota Blora butuh jalan lingkar, karena saat ini semua jenis kendaraan roda empat, termasuk kendaraan berat seperti truk tronton dan sejenisnya masih harus lewat tengah kota. Bahkan, lanjutnya, truk-truk besar sekarang banyak yang lewat jalur tengah (Blora).
Dampaknya, kata Bupati Djoko Nugroho, tidak hanya arus lalu lintas dalam kota semakin padat, kondisi itu juga membahayakan lingkungan (rawan kecelakaan lalu-lintas). “Jalur tengah Cepu-Blora-Semarang/Solo saat ini sudah bagus, banyak truk-truk besar memilih lewat Blora,” tambahnya.
Maka untuk pembangunan jalan lingkar, Pemkab sudah memikirkannya, dan akan dimatangkan setelah program penataan fasilitas publik seperti taman, drainase, trotoar, jalan tertata, dan perkantoran sudah terlihat baik.
“Agar kecamatan seperti Banjarejo jadi lebih maju, besok jalan lingkar harus menyentuh kecamatan itu,” tambahnya.
Satu Arah
Kokok, panggilan Djoko Nugroho, mengakui banyak masukan/keluhan warga terkait jalan dalam kota yang semakin padat siang malam, truk-truk besar, dan kendaraan berat lalu lalang di dalam kota.
Maka solusi sementara ini, jalan yang padat dan dilewati kendaraan berat akan dibuat satu arah, agar keamanannya lebih baik. “Kami ingin serius ini, segera duduk satu meja dengan Polres, dan institusi terkait,” tandas Bupati Blora.
Hasil pantauan di Kota Blora, kendaraan berat dari berbagai penjuru harus masuk lewat kota, karena jalan lingkar yang ada belum memadai, sehingga kerawanan juga melekat sepanjang hari.
Beban berat lalu lintas dalam kota, saat ini masih ada di jalan Jenderal Sudirman, jalan Gunandar, jalan Reksodiputro, jalan Halmahera, jalan Maluku, dan jalan Agil Kusumodyo, Kota Blora.