Mengkritisi Penanganan Covid-19 di Kabupaten Pemalang

  • Oleh : Budi Rahardjo

Seperti dilansir media on line , Selasa 21042020, realese Bupati Pemalang selaku Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid 19 bahwa di Pemalang terdapat 15 orang pasien positif Covid 19. Diperinci 8 pasien adalah tenaga medis dan 7 pasien masyarakat umum 2  pasien dinyatakan sembuh sehingga pasien masyarakat umum tinggal 5 orang.

Dikatakan oleh  Bupati bahwa tenaga medis tersebut adalah mereka yang sedang berjuang mengobati pasien Covid 19 mereka adalah garda terdepan dalam penanganan covid 19 sehingga Bupati menyatakan "sangat prihatin". Dari jumlah pasien positif  15 org, 8 orang pasien justru dari tenaga medis yang merawat, ini mungkin "ada yang salah" dalam managemen keperawatan covid 19 di RSUD. 

Apabila demikian siapakah Pejabat yang paling bertanggung jawab ? Bupati seharusnya tidak hanya menyampaikan rasa keprihatinannya, tetapi harus menyatakan akan menelisik ada kesalahan apa dan di mana. 

Apakah SOP dalam penanganan covid 19 secara komprehensif telah dibuat. Apabila sudah ada SOP, apakah seluruh dokter, tenaga medis dan perawat yang menangani langsung telah menjalankan SOP tersebut.

 Apakah sarana prasarana yang tersedia cukup memadai baik jumlah maupun standard speknya. Ini harus diteliti dengan cemat dan serius, sebab fakta ini menjadi hal yang tidak lucu tentunya. Prosedur pengadaan barang untuk penanganan covid 19 pada kondisi kedaruratan seperit ini regulasinya sangat sederhana, tetapi harus tetap diingat bahwa standard kulitas atao spek barang harus tetap menjadi perhatian serius, disamping HPS tentunya. 

Pengabaian terhadap kualitas standar barang atau spek, bisa  berdampak terpaparnya para dokter, perawat dan petugas medis lainnya yang menangani PDP covid 19. Fihak2 yang berkompeten seperti Unit Layanan Pengadaan,  Inspektorat  dan APH hrs dilibatkan dlm proses pengadaan APD dan jangan menganggap ini masalah remeh. Petugas maupun relawan yang terlibat sampai di lapangan sangatlah banyak. 

Tenaga medis di RSUD saja terpapar apalagi para petugas di pos perbatasan, yang mungkin mereka tidak tahu yang hadapi adalah orang yang positif covid 19 sementara APD mereka seadanya atau bahkan tidak memadai standard kualitasnya. Teruslah konsentrasi untuk berbenah secara serius dan sabar tentunya. Semoga Alloh swt. memberikan hidayah dan inayahnya kepada kita semua. Dengan sesanti "Sepi ing Pamrih, ramai ing Gawe".

 

Penulis : -
Editor   : jks