Charlie Hospital Beri Pelayanan Masyarakat Menengah ke Bawah


Peletakan batu pertama atau ground breaking Charlie Hospital oleh H Junianto selaku pemilik, didampingi mitra kerja CEO PSIS Yoyok Sukawi, serta Forkompincam Karangtengah.

DEMAK, WAWASANCO- Alternatif pilihan masyarakat terkait pelayanan kesehatan di Kota Wali dipastikan semakin beragam. Seiring rencana pembangunan gedung rumah sakit enam lantai bernama Charlie Hospital di Desa Pulosari Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak.

Uniknya, rumah sakit yang telah terlebih dulu hadir di Boja Kendal itu, menyasar masyarakat kalangan menengah ke bawah. Bahkan selama setahun pertama sejak diresmikan nantinya, H Junianto ST MM, pemilik Charlie Hospital komitmen untuk membebaskan masyarakat yang kebetulan menjalani perawatan kesehatan di rumah sakit tipe D itu dari segala biaya pengobatan. 

"Kenapa Demak? Karena Semarang sebagai ibu kota provinsi sudah overload, dan Demak termasuk daerah penyangga.  Selain itu karena  kami berniat menjalankan amanah orang tua kami yang asli Demak. Warga kalangan menengah ke bawah menjadi target market, sebagaimana pesan orang tua pula yang  dari keluarga tidak mampu," ungkap Junianto, saat ground breaking Charlie Hospital Demak, Sabtu (14/11).

Disebutkan pula, Charlie Hospital murni milik anak negeri. Tak ada sedikit pun campur tangan investor asing. Sedangkan alasan pemilihan nama 'Charlie' menurut bapak tiga anak itu sebagai bentuk dedikasi nama almarhum ayahandanya 'Karli'. 

Pun dalam pembangunan gedung rumah sakit enam lantai tersebut, diserahkan sepenuhnya kepada para tenaga muda profesional Wahyu Agung Grup, perusahaan miliknya. Bahkan untuk tenaga medis Charlie Hospital nantinya terbuka bagi para profesional bidnag medis asal Kota Wali. 

Di atas lahan seluas 7.900 meter persegi, direncanakan dibangun gedung rumah sakit enam lantai. Lengkap dengan segala fasilitas pelayanan kesehatan standar rumah sakit tipe D, mulai dari instalasi gawat darurat (IGD) 24 jam, bedah sentral, poliklinik spesialis, ICU, HCU, ICCU, hingga farmasi dan armada ambulance 24 jam pula.

Direktur RS Cahrlie Hospital Kendal dr Muhammad Riza Setiawan MOSH menambahkan, karena 80 persen masyarakat adalah peserta BPJS kesehatan, maka  Charlie Hospital pun menyediakan ruang lebih banyak untuk mereka. Maka selain VIP, Kelas 1 dan 2, 115 bed yang tersedia sebanyak 30 persen diperuntukkan pasien kelas 3 atau peserta BPJS kesehatan. 

"Bahkan owner selalu wanti-wanti kami agar kalau ada warga miskin berobat tidak boleh ditolak. Namun tentunya ada persyaratan yang harus dipenuhi," pungkasnya.

Penulis : ssj
Editor   : edt